Selasa, 25 Januari 2022

Hasil Analisa Website PO Subagiyo Furniture

HASIL PENELITIAN WEBSITE PO SUBAGIYO FURNITURE MENGGUNAKAN GOOGLE ANALYTIC

Laporan Real-Time

    Berdasarkan data yang didapat dari website PO Subagiyo Furniture, terdapat 5 orang yang berasal dari Indonesia sedang mengakses website ini dan dari kelima pengunjung tersebut terdapat 3 orang yang mengakses website menggunakan perangkat mobile (handphone), dan 2 orang yang menggunakan dekstop (laptop/PC). Para pengunjung website rata-rata mengakses website ini selama 10-20 menit.

    Secara keseluruhan jumlah pengunjung website ini terdapat 64 pengunjung, mulai tanggal 24 desember sampai 29 desember jumlah pengunjung mengalami fase naik turun. Pada tanggal 24 desember jumlahnya menurun menjadi 8 pengunjung, kemudian pada tanggal 25 desember sampai 27 desember mengalami peningkatan menjadi 10 pengunjung, pada tanggal 28 desember kembali menurun dan pada tanggal 29 desember kembali meningkat.

Kamis, 20 Januari 2022

25 Pertanyaan Audit Website

Audit Website


1. Apakah Anda menggunakan gambar berkualitas tinggi di website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah apakah gambar pada blog anda sudah bagus resolusi nya.

 

2. Apakah menu navigasi website Anda mudah ditemukan dan mudah digunakan?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah apakah menu navigasi anda sangat mudah dipahami

 

3. Apakah tipografi dan font website Anda mudah dan enak dibaca? (temukan pilihan dan kombinasi font terbaik di sini atau di sini).

Maksud dari pertanyaan diatas adalah pada tampilan font apakah sudah enak untuk dibaca

 

4. Sudahkah Anda mendefinisikan (atau apakah Anda menggunakan) skema warna di website Anda untuk konsistensi brand Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah apakah warna pada brand anda sudah konsisten / tetap.

 

5. Apakah Anda memiliki tombol CTA yang efektif di semua halaman website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Tombol CTA (Call-To-Action) merupakan sebuah elemen interaktif dalam sebuah website maupun aplikasi – biasanya digunakan untuk membujuk pengguna agar mengambil suatu tindakan yang dapat menghasilkan konversi bagi halaman tertentu seperti halaman pembelian

 

6. Apakah keseluruhan desain website Anda sesuai dan konsisten dengan brand bisnis Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah apakah website anda sudah sesuai dan konsisten terhadap pada brand bisnis anda

 

7. Sudahkah Anda mendefinisikan siapa pembaca atau pengunjung website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Untuk membuat website, kita harus telah menargetkan siapa saja pembaca yang cocok untuk website kita.

 

8. Apakah Anda memiliki landing page yang bisa untuk membangun database email?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Landing Page adalah sebuah halaman khusus yang menjadi tujuan user dan berisi informasi lebih detail dan spesifik tentang produk, service, penawaran, dll. 

 

9. Apakah website Anda mobile friendly dan responsive? (mengukur seberapa responsive website Anda bisa Anda lakukan di sini)

Maksud dari pertanyaan diatas adalah apakah website anda cepat dalam proses nya dan gampang dipahami.

 

10. Apakah halaman ABOUT menjelaskan masalah yang Anda selesaikan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah halaman about (tentang) isi website harus dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

 

11. Apakah website Anda memiliki pesan pemasaran yang menarik yang disesuaikan dengan pengunjung website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Agar pembaca atau audiens tidak bosan, maka kita harus pintar dalam menampilkan pasar semenarik mungkin.

 

12. Sudahkah Anda mendefinisikan dengan jelas tujuan setiap halaman dari website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah apakah tujuan dari halaman website anda sudah bisa dimengerti.

 

13. Apakah konten Anda jelas dan mudah dimengerti serta membuat audiens Anda merasa berada di tempat yang tepat?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Dalam pembuatan konten pada website harus mudah dimengerti oleh audiens atau pembaca karena itulah salah satu tujuan website tersebut dirancang.

 

14. Sudahkah Anda mendefinisikan “bagaimana” website Anda bisa melayani pengunjungnya?

 

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Sebelum kita merancang website tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana website kita melayani atau menservis pembaca atau audiens.

 

15. Apakah form opt-in Anda ditampilkan secara jelas di webiste Anda? (buat form opt in Anda dan berlangganan layanan email marketing ada di sini)

Maksud dari pertanyaan diatas adalah form opt-in adalah pintu gerbang email yang didaftar atau email marketing.

 

16. Apakah form opt-in Anda dengan jelas memecahkan satu masalah orang-orang yang mengunjungi website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Dalam sebuah website, form opt-in harus dapat memecahkan (setidaknya 1) masalah pembaca atau audiens.

 

17. Sudahkah Anda membuat sales funnel untuk mengubah pengunjung menjadi subscribers? (totorial membuat salses funnel bisa Anda dapatkan di sini, gratis)

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Sales Funnel adalah rangkaian strategi untuk membawa pengunjung benar-benar melakukan pembelian.

 

18. Apakah Anda memiliki rencana untuk mengarahkan traffic dan pengunjung ke situs web Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Dalam website, kita dapat mengarahkan arus pengunjung yang telah mengunjungi website yang kita telah rancang tersebut.

 

19. Apakah Anda memiliki sistem untuk melacak perilaku pengunjung dan interaksi di situs Anda (Contoh Google Analytics, Facebook Pixel, Hotjar dll) ?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Dalam website, kita dapat mengetahui perilaku dan berinteraksi dengan pengunjung website kita (Contoh Google Analytics, Facebook Pixel, Hotjar dll).

 

20. Sudahkah Anda secara jelas mendefinisikan hasil yang Anda inginkan dari website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Dalam merancang website, kita harus ketahui terlebih dahulu hasil akhir dari perancangan website kita nanti (website yang kita inginkan).

 

21. Apakah Anda memiliki plugin atau sistem keamanan untuk melindungi webiste Anda dari hacker?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Agar hacker atau peretas tidak mudah masuk ke website, kita harus memiliki sebuah plugin yang dapat menangkal hal tersebut.

 

22. Sudahkah Anda menghapus pengguna default ( seperti admin, administrator, adminweb dll) di website Anda

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Kita harus menghapus default admin dan lainnya agar tidak mudah dimasukin oleh orang tidak dikenal.

 

23. Apakah Anda menggunakan password dan username yang kuat untuk mengamankan website Anda?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Untuk mengamankan website agar lebih aman, ada baiknya kita gunakan password dan username. Hal itu dapat memperkecil peretasan dalam website.

 

24. Apakah Anda memiliki sistem cadangan jika situs Anda di hack?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Kita harus memiliki sistem cadangan, agar hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya hacker meretas website kita.

 

25. Apakah Anda memiliki sistem anti-spam?

Maksud dari pertanyaan diatas adalah Agar website anda tidak banyak sampah-sampah lebih baik gunakan sistem yang dapat menangkalnya, misalnya menggunakan Spamhaus Block List (SBL).


Jumat, 19 November 2021

Generalized Audit Software

Jenis Audit Sistem Informasi



- Pengertian dari Generalized Audit Software (GAS) adalah General Audit Software atau yang biasa disingkat dengan istilah GAS ini merupakan teknik auditing with computer, atau yang lebih dikenal dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (Computer Assisted Audit Techniques).

 

- Penjelasan dari GAS tersebut.

Di negara Barat, GAS ini sudah banyak diterapkan oleh perusahaan audit. O’Donnell dan Schultz mengungkapkan bahwa “Adopsi General Audit Software (GAS) dapat meningkatkan kualitas audit, dan ini alasan mengapa penggunaannya diterapkan oleh Standar Auditing US”.

Dilihat dari sisi regulasi (environment), Standar Audit Indonesia [Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)] merekomendasikan penggunaan General Audit Software (GAS) dalam pelaksanaan audit (Standar Laporan Audit No.59), namun penggunaanya tidak dimandatkan / dibebankan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi pada perusahaan audit di Indonesia tidak diatur sepenuhnya. Salah satu dari Kantor Akuntan Publik yakni Big Four (Sekarang telah menjadi The Big Five) menyatakan: “Kami menggunakan General Audit Software (GAS) bukan karena standar audit, tetapi untuk pertimbangan praktis”.

Dan dari sisi teknologi (technology), kemampuan bahasa inggris sangat berpengaruh bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) menengah (medium) dan kecil (small-sized). Dalam hal kemampuan bahasa ini, The Big Five tidak perlu diragukan lagi. General Audit Software (GAS) dikembangkan oleh vendor asing dalam bahasa Inggris. Jelas, ini adalah masalah serius bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) menengah dan kecil di Indonesia dan akan menghambat adopsi GAS. Sebaliknya, ini bukan masalah serius untuk auditor KAP The Big Five yang percaya bahwa perihal bahasa tidak akan menghambat pekerjaan mereka, karena mereka menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari. Selain itu, auditor diwajibkan untuk menggunakan teknologi yang kompatibel dengan klien mereka untuk akurasi dalam menguji data dan untuk menjamin integritas sistem pengendalian internal.

 

Dari sisi perusahaan audit (organization), IT Capital Budget sangat berpengaruh pada penerapan General Audit Sotfware (GAS). Perusahaan audit yang lebih besar cenderung untuk mengembangkan aplikasi software audit mereka sendiri, sedangkan perusahaan audit menengah dan kecil biasanya mengandalkan software yang tersedia secara komersial dan lebih murah. Disamping itu skill IT para auditor di perusahaan juga sangat berpengaruh.

Disisi lain, sikap (attitude) dan niat auditor juga sangat berpengaruh dalam mengadopsi General Audit Software (GAS). Salah seorang auditor senior dari KAP menengah mengatakan “Jika software ini mudah digunakan, auditor akan tertarik menggunakannya. Jika sudah sulit di awal, itu akan menghambat penggunaan. Akibatnya auditor akan membutuhkan lebih banyak usaha lagi untuk dapat menggunakannya”. Menariknya, KAP menengah tersebut mengamati bahwa staf muda cenderung lebih mudah menerima penggunaan dari General Audit Software (GAS) ini. Auditor yang masih muda dan mempunyai wawasan IT biasanya akan lebih tertarik jika diberi tantangan dan tugas-tugas yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi kemampuan komputer yang mereka miliki. (Miftahul Husna/STEI SEBI)

 

Sumber : 

https://www.depokpos.com/2017/05/urgensi-dalam-mengadopsi-general-audit-software-gas/

https://accounting.binus.ac.id/2020/07/14/fitur-fitur-dalam-acl-untuk-membantu-proses-audit/


Jumat, 29 Oktober 2021

Penjelasan Teknik Audit Sistem Informasi

Nama : Prayoga Ihsan Pratama

NPM : 15118591

Kelas :  4KA24

 


1. Sebutkan dan jelaskan Teknik Audit Sistem Informasi!

    Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya.

    Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh para pemakai informasi akuntansi.

 

Audit Sistem Informasi

    Merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:

a. Melindungi asset.
b. Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data.
c. Menyediakan informasi yang relevan dan handal.
d. Mencapai tujuan organisasi dengan efektif.
e. Menggunakan sumber daya dengan efisien.
f. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.
g. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :

- Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.

- Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.

- Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.

- Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.

- Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

- File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya

    Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien.

Sumber : https://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnal-akuntansi/item/47-audit-sistem-informasi-dan-penggunaannya

Kamis, 21 Oktober 2021

Audit Teknologi Sistem Informasi

Perusahaan Swasta yang sudah melakukan Audit dalam Perusahaan atau Instansinya dan Penjelasan Perangkat Lunak dari Audit.


 1.  Perusahaan Swasta yang sudah melakukan Audit dalam Perusahaan atau Instansinya

                Unit Audit Internal PT Total Bangun Persada Tbk (TOTAL) yang dibentuk sejak tahun 2007, merupakan mitra manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan dengan melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan objektif.

                Unit Audit Internal telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang disahkan oleh Presiden Direktur dan disetujui oleh Presiden Komisaris pada tanggal 19 November 2007. Piagam Audit Internal menjadi acuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal.

                Audit Internal TOTAL senantiasa berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan guna mengikuti perkembangan dunia bisnis konstruksi yang semakin kompleks.


Tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Melakukan audit dan penilaian atas kecukupan dan efektifitas pengendalian internal untuk lebih menjamin terselenggaranya sistem pengendalian intern secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen.

- Melakukan analisa dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya.

- Melakukan penilaian terhadap pengelolaan resiko dan pelaksanaan GCG.

- Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta kegiatan Perusahaan.

- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yg direview kepada pihak yang terkait.

- Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit serta melaporkan setiap temuan audit dan rekomendasinya kepada Presiden Direktur dan Komite Audit.

- Memelihara komunikasi yang terbuka dan efektif dengan Komite Audit.

- Bekerja dengan menerapkan kemahiran profesionalnya secara optimal.


                Setiap tahunnya, Unit Audit Internal membuat Program Kerja Audit Tahunan dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan audit internal dapat berjalan efektif dalam kerangka waktu yang telah ditentukan. Unit Audit Internal meminta persetujuan Presiden Direktur dengan terlebih dahulu berkonsultasi dan meminta masukan dari Komite Audit atas program kerja yang dibuat.


Mekanisme kerja dalam proses pelaksanaan audit dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

- Melakukan analisis pendahuluan.

- Menyusun dan meminta masukan atas Program Kerja Audit Internal (PKAI) yang dibuat kepada Presiden Direktur dan Komite Audit.

- Melaksanakan proses audit dan menyusun Draft Laporan Hasil Audit, dengan sebelumnya meminta masukan kepada Presiden Direktur dan Komite Audit.

- Menyelesaikan Laporan Hasil Audit (LHA), dengan menyerahkan draft LHA dan meminta tanggapan dari Auditee atas temuan dan rekomendasi yang diberikan.

- Memantau, menganalisis, dan melaporkan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan dalam LHA.


                Unit Audit Internal harus berada pada suatu kondisi yang dapat merencanakan, melaksanakan dan melaporkan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan pertimbangan profesionalnya dan sesuai dengan standar audit berlaku. Penugasan audit harus dilaksanakan secara bebas dan mandiri tanpa dipengaruhi oleh kepentingan apapun serta berdasarkan bukti atau fakta yang ada. Oleh karena itu, untuk menghindari konflik kepentingan dan menjamin independensi, Auditor Internal dilarang merangkap jabatan sebagai pelaksana kegiatan operasional Perusahaan dan/atau entitas anak.


                Dalam menjalankan program audit di seluruh unit operasional Perusahaan baik di Kantor Pusat maupun di Proyek, Unit Audit Internal memiliki wewenang untuk mengakses seluruh data, informasi, bukti dokumen, catatan pembukuan, laporan serta meminta keterangan dari manajemen maupun personil yang relevan dengan proses pelaksanaan audit.


2. Penjelasan Perangkat Lunak dari Audit

                Perangkat lunak audit membantu memusatkan informasi audit sehingga bisnis dapat membuat keputusan yang terkoordinasi dengan gagasan umum tentang statistik keuangan perusahaan. Perangkat lunak audit juga biasanya dirancang untuk mempercepat proses audit sehingga bisnis tidak perlu mencurahkan banyak waktu untuk audit. Perangkat lunak audit sering dirancang untuk mengotomatiskan banyak aspek dari proses audit sehingga waktu dan sumber daya perusahaan dapat dihemat. Banyak jenis perangkat lunak audit memungkinkan auditor untuk fokus pada area spesifik dalam bisnis sehingga bisnis dapat memprioritaskan. Beberapa perangkat lunak audit membantu dalam mengurangi ruang penyimpanan dan meningkatkan organisasi dengan menggabungkan data yang memiliki informasi yang identik


- Deteksi Penipuan - Perangkat lunak auditor sering berupaya mencari data abnormal untuk menentukan apakah ada kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan atau di dalam departemen tertentu.

- Audit Ekspor - Perangkat lunak audit sering dapat mengekspor informasi ke program perangkat lunak yang berbeda sehingga bahwa data ini dapat dengan mudah dikirimkan ke anggota lain perusahaan.

- Penambangan Data - Perangkat lunak ekstraksi dan analisis data mengambil data yang ditemukan dalam bentuk tertentu, seperti statistik yang diambil dari pengoperasian perangkat lunak, dan analisis dan meringkas data ini dengan cara yang dapat dimengerti oleh manusia, menurut CBS Interactive Business Network.

- Keamanan Jaringan - Beberapa program audit dirancang untuk menilai keamanan jaringan. Program-program ini memberi administrator jaringan gagasan tentang langkah-langkah keamanan mana yang paling efektif dan juga untuk menentukan apakah langkah-langkah keamanan baru perlu diimplementasikan atau diperbarui, menurut CBS Interactive Business Network.

Senin, 11 Oktober 2021

Audit Teknologi Sistem Informasi

Nama : Prayoga Ihsan Pratama

NPM : 15118591

Kelas : 4KA24


1. Sebutkan Pengertian dan Tujuan dari Audit Teknologi Sistem Informasi!

Pengertian Audit Sistem Informasi

    Audit Sistem Informasi adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi, integritas data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.

Tujuan Audit Sistem Informasi

    Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber “1999:11-13” secara garis besar terbagi menjadi empat tahap yaitu:

    1. Pengamanan Aset

    Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras “hardware”, perangkat lunak “software”, sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

    2. Menjaga Integritas Data

    Integritas data “data integrity” adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara maka suatu perusahaan tidak akan lagi memiliki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat menderita kerugian.

    3. Efektifitas Sistem

    Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan, suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.

    4. Efisiensi Sistem

    Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.

    5. Ekonomis

    Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi “cost/benefit” yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter “uang”. Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.


2. Berikut ini adalah beberapa lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia:

1. Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII).

Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern.

2. Information System Audit and Control Association (ISACA).

ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.

ISACA telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. JaringanISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, salah satunya ialah di Indonesia. ISACA sendiri telah membuat standar untuk audit sistem informasi di seluruh dunia.

        3. BPK RI

Didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.

        4. Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan).

BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.

        5. LPAI

Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen - LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate - mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir - dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.

Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.

Sumber :

https://www.dosenpendidikan.co.id/audit-sistem-informasi/ 

https://naufalakmalfauzi.wordpress.com/2018/10/19/lembaga-lembaga-audit-sistem-informasi-di-indonesia/ 

Senin, 05 April 2021

Prinsip Utama Animasi

Terdapat 12 Prinsip Utama Animasi Yaitu:


1. Squash & Stretch

Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.

Contoh pada benda mati: Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu demikian.Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’.

Contoh pada benda hidup: Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga nampak ‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan), bisep akan nampak ‘menyusut’.


2. Anticipation

Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya.


3. Staging

Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.


4. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi :

Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama.

Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena memiliki kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya.


5. Follow Through and Overlapping Action

    Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.

    Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya.


6. Slow In and Slow Out

Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.

Contoh : Dalam gerakan misalnya mengambil gelas. Tangan akan memiliki kecepatan yang berbeda ketika sedang akan menjamah gelas, dengan ketika sudah menyentuhnya. Ketika tangan masih jauh dari gelas, tangan akan bergerak relatif cepat. Sedangkan ketika tangan sudah mendekati gelas, maka secara refleks tangan akan menurunkan kecepatannya (terjadi perlambatan) atau dalam konteks ini kita menyebutnya slow out.


7. Arcs

Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.


8. Secondary Action

Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.

Contoh : Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Tetapi seorang animator bisa menambahkan secondary action untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya. Misalnya, sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul. Gerakan mengayun-ayunkan tangan dan bersiul-siul inilah secondary action untuk gerakan berjalan.


9. Timing & Spacing

Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.

Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah bola yang meluncur kemudian menghantam kaca jendela.

Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak) ketika bola itu sebelum menghantam kaca, tepat menghantam kaca, sesudahnya, atau misalnya ketika bola itu mulai jatuh ke lantai. Spacing (pengaturan kepadatan gambar) akan mempengaruhi kecepatan gerak bola, percepatan dan perlambatannya, sehingga membuat sebuah gerakan lebih realistis.


10. Exaggeration

Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya.

Contoh: 1) Bola mata Tom yang ‘melompat’ keluar karena kaget, 2) Muka Donald yang membara ketika marah, 3) Air mata Nobita yang mengalir seperti air terjun ketika menangis.


11. Solid Drawing

Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah: menggambar.

Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’.


12. Appeal

Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu.

Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi adalah monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi tetap bisa appealing.


Source :

• https://animazione70.weebly.com/12-prinsip-animasi.html#:~:text=12%20prinsip%20animasi%20adalah%20prinsip,sekaligus%20teknik%20pembuatan%20sebuah%20animasi. 

• https://rerenteng.wordpress.com/2018/01/17/12-prinsip-dasar-animasi/