Sabtu, 06 Oktober 2018

Prayoga Ihsan (1511818591) Tugas ke-1


ILMU SOSIAL DASAR
Peran Keluarga dalam pendidikan anak
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak adalah salah satu kunci keberhasilan anak di sekolah. Pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak, khususnya orangtua dapat dilihat dari beberapa poin. Pertama, Orang tua telah dikenal anak sebagai guru mereka yang pertama dan sebagai panutan. Orang tua adalah guru yang penting.

Anak selalu dibesarkan dengan tekanan untuk menjadi unggul dalam kehidupan. Ketika anak-anak muda, orang tua mengagumi setiap prestasi kecil mereka namun kemudian ambisi primal kiri dengan orang tua memaksa hanya untuk melihat anak mereka top di kelas. Persaingan antar saudara, masalah di sekolah, orang tua yang bertikai, takut akan hukuman, orang tua bermasalah, perceraian orang tua adalah beberapa alasan yang muncul menonjol di antara anak-anak yang membuat mereka rentan terhadap depresi atau dunia baru (tanpa orang tua).
Pada saat melihat anak mereka memiliki nilai yang kurang bagus atau yang gagal, sebagian besar orang tua tampak  melakukan perbandingan antara anak mereka dan teman sekelas lain yang memiliki angka tertinggi. Pembandingan seperti ini,  menciptakan keputusasaan pada anak. Daripada melakukan perbandingan, memarahi anak untuk bersaing dalam perlombaan tikus hari ini dan menciptakan popularitas, orang tua seharus tetap bersabar untuk mendengar dan memahami anak, membujuk anak untuk belajar dan bergaul dengan teman sebaya. Mereka harus mencoba untuk mengetahui kemampuan anak mereka dan membantu anak mengasah itu.





Sedikit kemauan dan dukungan dapat mengubah cara hidup semua anak. Oleh karena itu, penekanan diberikan pada penyediaan dukungan terbaik terhadap anak-anak. Banyak orangtua tidak menyadari peran mereka dalam fase perkembangan anak mereka.
Berikut ini adalah berbagai peranan keluarga dalam pendidikan anak

Peran Lingkungan masyarakat bagi pendidikan

Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

Lingkungan sekitar digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), dan utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Selain itu, penataan lingkungan pendidikan tersebut terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan efektif.

Pada hakikatnya, lingkungan pendidikan dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang  konsep yang diambil dari sumber – sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.



Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang memiliki dorongan untuk  hidup berkelompok secara bersama-sama. Oleh karena itu, dimensi sosial menyatu kepada kepentingan sebagai makhluk sosial, yang didasari pada pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat. Pendidikan dalam konteks ini adalah usaha untuk  membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Dalam hal  pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung pada luas tidaknya produk serta kualitas pendidikan itu sendiri. Semakin besar output sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap dalam artian mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat, sebaliknya meskipun lembaga pendidikan mampu mengeluarkan outputnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah tidak saja bagi output yang bersangkutan tapi berpengaruh juga bagi masyarakat.
Pendidikan dan masyarakat saling keterkaitan, untuk  mengembangkan pendidikan diperlukan partisipasi dari masyarakat, untuk  selalu peduli akan berpengaruh pendidikan terhadap kehidupan masyarakat. Masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek atau pelaku pendidikan, tanpa adanya kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara tidak akan berkembang, kita akan  tergantung pada orang atau negara lain yang jauh lebih berkembang dari kita, maka dari itu peranan masyarakat terhadap pendidikan sangat berpengaruh untuk  perkembangan wilayah atau negaranya sendiri, melalui pendidikan masyarakat dapat memperoleh ilmu yang dapat ia manfaatkan di dalam kehidupan untuk  kesejahteraan bersama.





Saya akan menceritakan kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini.

Nama saya Prayoga Ihsan Pratama, kadang dipanggil yoga kadang juga dipanggil Ihsan tapi di SMA sering dipanggil Ihsan, saya lahir di Jakarta pada tanggal 30 maret 2000 di rumah sakit persahabatan pada hari jumat saat selesai azan maghrib.
Saat saya kecil sekitar umur 3-4 tahun sering sekali bermain dengan teman teman saya karena di lingkungan rumah saya banyak anak seumuran saya , saya dan teman teman saya sering menghabiskan waktu luang untuk bermain seperti bermain gasing, petak umpet, lempar sendal, dan juga masih banyak lagi.

Disaat umur saya sudah beranjak 5 tahun saya dimasukan Taman Kanak kanak (TK) di harapan satu oleh ibu saya, saya saat di TK sangat sekali disana banyak diajari membaca dan juga menulis dan kadang selasa pagi kita melakukan senam pagi ditemani dengan orangtua dan guru wali kelas, setelah saya berumur 6 tahun saya dimasukan Sekolah Dasar (SD) di SDN 013 Pagi Malaka Sari, disana saya banyak sekali mendapat pengalaman dan teman dan ketika umur saya beranjak 12 tahun saya masuk dan diterima di MTsN 24 Jakarta, selama saya di smp saya tidak mengikuti eskul  apapun tapi disaat  umur saya 13 saya mengikuti perguruan pencak silat diluar sekolah disana saya belajar silat kurang lebih 2 tahun hingga lulus MTS,  dan ketika saya berumur 15 tahun  saya diterima di SMAN 11 Jakarta disaat itu saya sangat benar benar mengerti apa itu arti pertemanan, banyak sekali konflik yang terjadi di SMA contohnya bermusuhan tetapi kami semua akhirnya menyadari bahwa permusuhan itu tidak ada arti nya dan yang terpenting adalah persahabatan yang kenal satu sama lain hingga kita lulus banyak sekali yang saya pelajari dari masa masa SMA, saya sangat merindukan suasana kelas saat kita semua tertawa bersama dan juga saling bisa membantu satu sama lain.
Dan ketika saya lulus SMA  saya memilih Universitas Swasta Gunadarma alasan asaya masuk universitas ini adalah karena 2 kaka saya masuk gunadarma, di Gunadarma saya mengambil jurusan Sistem Informasi dan dapat dikelas 1KA29 saya dikelas ini sudah mendapatkan teman baru.
Mungkin itulah kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini....





Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar