Peran Keluarga
dalam pendidikan anak
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan
anak adalah salah satu kunci keberhasilan anak di sekolah. Pentingnya peranan
keluarga dalam pendidikan anak, khususnya orangtua dapat dilihat dari beberapa poin.
Pertama, Orang tua telah dikenal anak sebagai guru mereka yang pertama dan
sebagai panutan. Orang tua adalah guru yang penting.
Anak selalu dibesarkan dengan tekanan
untuk menjadi unggul dalam kehidupan. Ketika anak-anak muda, orang tua
mengagumi setiap prestasi kecil mereka namun kemudian ambisi primal kiri dengan
orang tua memaksa hanya untuk melihat anak mereka top di kelas. Persaingan
antar saudara, masalah di sekolah, orang tua yang bertikai, takut akan hukuman,
orang tua bermasalah, perceraian orang tua adalah beberapa alasan yang muncul
menonjol di antara anak-anak yang membuat mereka rentan terhadap depresi atau
dunia baru (tanpa orang tua).
Pada saat melihat anak mereka memiliki
nilai yang kurang bagus atau yang gagal, sebagian besar orang tua tampak
melakukan perbandingan antara anak mereka dan teman sekelas lain yang
memiliki angka tertinggi. Pembandingan seperti ini, menciptakan
keputusasaan pada anak. Daripada melakukan perbandingan, memarahi anak untuk
bersaing dalam perlombaan tikus hari ini dan menciptakan popularitas, orang tua
seharus tetap bersabar untuk mendengar dan memahami anak, membujuk anak untuk
belajar dan bergaul dengan teman sebaya. Mereka harus mencoba untuk mengetahui
kemampuan anak mereka dan membantu anak mengasah itu.
Sedikit kemauan dan dukungan dapat
mengubah cara hidup semua anak. Oleh karena itu, penekanan diberikan pada
penyediaan dukungan terbaik terhadap anak-anak. Banyak orangtua tidak menyadari
peran mereka dalam fase perkembangan anak mereka.
Berikut ini adalah berbagai peranan
keluarga dalam pendidikan anak
Peran Lingkungan masyarakat bagi pendidikan
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang
dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life
processes.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap
kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu
pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak
tinggal adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi
anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya,
dan lingkungan sosial.
Lingkungan sekitar digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga,
dll) dinamakan lingkungan pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan
adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat
mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada
di luar diri anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan
atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu
peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik,
sosial, dan budaya), dan utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia
agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Selain itu, penataan
lingkungan pendidikan tersebut terutama dimaksudkan agar proses pendidikan
dapat berkembang efisien dan efektif.
Pada hakikatnya, lingkungan pendidikan dapat dijadikan
sebagai sumber pembelajaran. Mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus
dapat membangun pemahaman sendiri tentang konsep yang diambil dari sumber
– sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.
Peranan
Masyarakat dalam Pendidikan
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang memiliki
dorongan untuk hidup berkelompok secara bersama-sama. Oleh karena itu,
dimensi sosial menyatu kepada kepentingan sebagai makhluk sosial, yang didasari
pada pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat. Pendidikan dalam konteks ini
adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal agar mereka dapat berperan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat dan lingkungan. Dalam hal pengaruh sekolah terhadap masyarakat
pada dasarnya tergantung pada luas tidaknya produk serta kualitas pendidikan
itu sendiri. Semakin besar output sekolah tersebut dengan disertai kualitas
yang mantap dalam artian mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas
maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat, sebaliknya meskipun
lembaga pendidikan mampu mengeluarkan outputnya tapi dengan SDM yang rendah
secara kualitas, itu juga jadi masalah tidak saja bagi output yang bersangkutan
tapi berpengaruh juga bagi masyarakat.
Pendidikan dan masyarakat saling keterkaitan, untuk
mengembangkan pendidikan diperlukan partisipasi dari masyarakat, untuk
selalu peduli akan berpengaruh pendidikan terhadap kehidupan masyarakat.
Masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek atau pelaku pendidikan,
tanpa adanya kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara tidak akan
berkembang, kita akan tergantung pada orang atau negara lain yang jauh
lebih berkembang dari kita, maka dari itu peranan masyarakat terhadap
pendidikan sangat berpengaruh untuk perkembangan wilayah atau negaranya
sendiri, melalui pendidikan masyarakat dapat memperoleh ilmu yang dapat ia
manfaatkan di dalam kehidupan untuk kesejahteraan bersama.
Saya akan
menceritakan kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini.
Nama saya
Prayoga Ihsan Pratama, kadang dipanggil yoga kadang juga dipanggil Ihsan tapi
di SMA sering dipanggil Ihsan, saya lahir di Jakarta pada tanggal 30 maret 2000
di rumah sakit persahabatan pada hari jumat saat selesai azan maghrib.
Saat saya kecil
sekitar umur 3-4 tahun sering sekali bermain dengan teman teman saya karena di
lingkungan rumah saya banyak anak seumuran saya , saya dan teman teman saya
sering menghabiskan waktu luang untuk bermain seperti bermain gasing, petak
umpet, lempar sendal, dan juga masih banyak lagi.
Disaat umur saya sudah beranjak 5 tahun saya dimasukan Taman Kanak kanak (TK) di harapan satu oleh ibu saya, saya saat di TK sangat sekali disana banyak diajari membaca dan juga menulis dan kadang selasa pagi kita melakukan senam pagi ditemani dengan orangtua dan guru wali kelas, setelah saya berumur 6 tahun saya dimasukan Sekolah Dasar (SD) di SDN 013 Pagi Malaka Sari, disana saya banyak sekali mendapat pengalaman dan teman dan ketika umur saya beranjak 12 tahun saya masuk dan diterima di MTsN 24 Jakarta, selama saya di smp saya tidak mengikuti eskul apapun tapi disaat umur saya 13 saya mengikuti perguruan pencak silat diluar sekolah disana saya belajar silat kurang lebih 2 tahun hingga lulus MTS, dan ketika saya berumur 15 tahun saya diterima di SMAN 11 Jakarta disaat itu saya sangat benar benar mengerti apa itu arti pertemanan, banyak sekali konflik yang terjadi di SMA contohnya bermusuhan tetapi kami semua akhirnya menyadari bahwa permusuhan itu tidak ada arti nya dan yang terpenting adalah persahabatan yang kenal satu sama lain hingga kita lulus banyak sekali yang saya pelajari dari masa masa SMA, saya sangat merindukan suasana kelas saat kita semua tertawa bersama dan juga saling bisa membantu satu sama lain.
Dan ketika
saya lulus SMA saya memilih Universitas
Swasta Gunadarma alasan asaya masuk universitas ini adalah karena 2 kaka saya
masuk gunadarma, di Gunadarma saya mengambil jurusan Sistem Informasi dan dapat
dikelas 1KA29 saya dikelas ini sudah mendapatkan teman baru.
Mungkin
itulah kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini....
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar